Tepat 30 tahun lalu, tembok yang membagi Jerman menjadi dua selama era perang dingin diruntuhkan. Uni Soviet sebagai representasi komunisme yang menguasai kawasan timur negara itu mundur, membuat Jerman menjadi negara demokrasi seutuhnya.
Dalam artikel yg terbit 2009 kemudian itu diceritakan, Vladimir Putin merupakan orang angka 2 yg memimpin tempat kerja intelijen Uni Soviet KGB yg berlokasi pada Dresden saat insiden runtuhnya Tembok Berlin. Pemimpin primer pada tempat kerja itu merupakan seseorang kolonel, & beliau sudah pulang meninggalkan anak buahnya buat menyelamatkan diri.
Kala itu, massa menyisir aset-aset Uni Soviet pada tempat timur Jerman termasuk pada Dresden. Putin yg kala itu berpangkat letnan kolonel & beberapa agen KGB lainnya tengah sibuk membakar dokumen-dokumen yg tersisa pada tempat kerja.
Sebelumnya, massa sudah menghancurkan gedung yg sebagai tempat kerja intelijen Jerman Timur. Gedung itu berada persis pada samping gedung yg ditempati Putin.
Melihat massa yg mendekat, laki-laki yg sekarang menjabat Presiden Rusia itu lantas meminta dukungan penjaga menurut pos militer terdekat. Masalahnya, mekanisme back up tersebut terlalu berbelit-belit karena wajib menerima otorisasi terlebih dahulu menurut Moskow. Putin lantas sadar, mereka sudah diabaikan.
Kumpulan akbar yg diperkirakan lima ribu orang mulai berkumpul pada depan gedung KGB, bersiap buat membangun kekacauan pada gedung itu. Tak punya pilihan lain, menjadi pemimpin tertinggi waktu itu Putin melangkah keluar menurut gedung menuruni tangga & seseorang diri berhadapan menggunakan massa berjumlah ribuan itu pada depan gedung.
Massa berteriak kepadanya, menanyakan siapa beliau. Dengan bahasa jerman yg fasih, Putin menjawab apabila dirinya merupakan seseorang translator.
“Ini merupakan aset Uni Soviet & ini dipertahankan. Di pulang ventilasi gedung ini, terdapat 1/2 lusin laki-laki menggunakan senjata terkokang. Dan, aku sudah memerintahkan buat menembak siapapun yg mencoba melintasi pagar ini buat masuk ke gedung,” ujar Putin.
Ia lalu mengeluarkan senjata genggam jenins revolver miliknya & menampakan pada kerumunan orang itu.
“Saya punya 12 peluru dalam senjata ini. Saya akan memakai sebelas pada Anda seluruh & 1 pada aku buat mempertahankan gedung ini. Ini merupakan tugas aku & aku wajib melakukannya,” tegas Putin.
Usa mengungkapkan begitu, Putin berbalik & meniti 12 anak tangga tangga gedung itu. Ia dikisahkan berjalan begitu pelan sembari mengira-ngira apakah akan terdapat lemparan botol atau apapun yg ditujukan kepadanya.
Di ujung tangga Putin memalingkan tubuh buat kembali melihat kerumunan itu. Ia menyaksikan kerumunan itu berangsur-angsur menyusut jumlahnya karena orang-orang mulai meninggalkan sisi depan gedung KGB.
Kiprah Putin pada KGB
“Berdasarkan manual latihan, para mata-mata KGB diperintahkan menyimpan senjata pada tangan kanan dekat dada mereka & berjalan menggunakan mengayunkan satu tangan, umumnya tangan kiri, diasumsikan si mata-mata mampu memakai senjatanya secepat mungkin waktu wajib berkonfrontasi menggunakan musuh,” tulis Araújo dkk. Putin memang adalah agen KGB pada Jerman Timur pada kurun 1985-1990. Ia termasuk saksi mata kala Tembok Berlin dirobohkan pada reunifikasi Jerman jelang runtuhnya Uni Soviet. Keluarga Penyintas Perang Di kala Kota Leningrad (sekarang St. Petersburg) masih berupaya pulih menurut kehancuran dampak Perang Dunia II, dalam 7 Oktober 1952 Vladimir Vladimirovich Putin dilahirkan menurut rahim Maria Ivanovna Putina, seseorang buruh pabrik. Maria & suaminya yg seseorang veteran, Vladimir Spiridonovich Putin, mampu tersenyum menyambut putra ketiga mereka. Putin mini dirawat menjadi putra satu-satunya karena 2 kakaknya meinggal tanpa pernah dikenal Putin. Albert, saudara tertua tertuanya, mangkat ketika masih bayi dalam 1930-an & Viktor, saudara tertua keduanya, wafat lantaran difteri semasa Pengepungan Leningrad (September 1941-Januari 1944). Putin mini tumbuh pada tengah-tengah famili yg dekat menggunakan politik & circle militer pada Perang Dunia II. Mengutip sejarawan Universitas Kent, Inggris, Profesor Richard Sakwa pada Putin Redux: Power and Contradiction in Contemporary Russia, Putin punya kakek menurut garis ayah, Spiridon Putin, yg jadi koki eksklusif Vladimir Lenin & lalu Josef Stalin. Ayahnya eks-awak kapal selam yg lalu dipindahtugas ke NKVD (Polisi Rahasia Soviet). Nenek menurut garis ibunya jadi korban pendudukan Jerman Nazi pada Tver, & sejumlah paman Putin gugur pada front timur. Latar belakang itu menciptakan Putin aktif bergabung pada Organisasi Pemuda Perintis Lenin, V.I. Lenina, kala bergerak remaja & masih mengenyam pendidikan dasar. Di V.I. Lenina jua Putin gandrung menggunakan beladiri judo & SAMBO sembari mencerna karya-karya Karl Marx, Friedrich Engels, & tentu Lenin. “Sejak Sekolah Menengah Atas Putin telah mulai belajar bahasa Jerman & lalu sekolah aturan pada Universitas Leningrad (sekarang Universitas Negeri St. Petersburg). Semasa kuliah dia jua diharuskan bergabung ke Partai Komunis Uni Soviet & permanen jadi kadernya hingga dibubarkan lantaran tidak boleh mulai Agustus 1991,” tulis sejarawan Columbia University Prof. Allen C. Lynch pada Vladimir Putin and Russian Statecraft. Menjadi kader belia V.I. Lenina & partai komunis membuka mata pemuda Putin akan perpolitikan internasional, dimulai menurut naiknya Leonid Brezhnev dalam 1964 yg menyingkirkan Nikita Khrushchev, détente interaksi internasional menggunakan Barat, sampai pencaplokan ke Afghanistan. Maka meski disarankan buat lebih dulu menuntaskan kuliahnya, semenjak dini Putin bercita-cita buat sebagai abdi negara pada bidang keamanan. “Bahkan sebelum aku lulus sekolah (Sekolah Menengah Atas), aku telah ingin bekerja pada intelijen. Itu telah jadi mimpi aku , meski aku jua punya keinginan misalnya terbang ke Mars, misalnya. Atau ambisi aku lainnya sebagai pelaut. Dan terdapat satu waktu aku ingin jadi pilot. Namun kitab -kitab & film-film mengenai mata-mata misalnya The Sword and the Shield (1968) berbagi khayalan aku . Yang menciptakan aku kagum merupakan bagaimana seorang mampu mencapai sesuatu yg tidak mampu dilakukan seribu tentara. Satu mata-mata mampu memilih nasib ribuan orang,” saya Putin pada otobiografi yg dituliskannya beserta Nataliya Gevorkyan, Natalya Timakova, & Andrei Kolesnikov berjudul First Person.SITUS JUDI TERBAIK SLOT4D
Membangun Jaringan Saat kuliah pascasarjana studi aturan internasional, Putin mengenal & menjalin interaksi dekat menggunakan seseorang profesor jurusan aturan bisnis, Anatoly Sobchak. Di lalu hari, sosok yg jadi mentor Putin itu beralih jadi politikus & lalu walikota St. Petersburg sampai punya dampak akbar bagi karier politik Putin pada Kremlin. Setelah lulus magister aturan internasional dalam 1975, Putin bergabung ke KGB & masuk training dasar pada Sekolah KGB ke-401 pada Okhta, Leningrad. Di sinilah Putin mendapat poly doktrin intelijen, termasuk gaya berjalan. “Dalam Bab 2-Pergerakan, manual itu memberi instruksi: ‘Saat bergerak, sangat krusial buat menyimpan senjata merapat ke dada atau pada tangan kanan.’ ‘Keabnormalan’ ini jua terlihat pada beberapa pejabat Rusia yg dulunya mendapat training yg sama sang KGB atau dinas intelijen lain,” sambung Araújo dkk. Begitu lulus, Putin ditempatkan pada direktorat kontra-intelijen. Pada 1984, Putin masuk pendidikan lanjutan bidang intelijen asing KGB pada Institut Panji Merah Yuri Andropov (SVR), Moskow. Setahun training, Putin kemudian ditugaskan ke markas KGB pada Dresden, Jerman Timur mulai 1985. Ia jua membawa dan Lyudmila Shkrebneva, istri yg dipersuntingnya semenjak 1983. Dengan penyamaran menjadi penerjemah, Putin diakomodasikan loka tinggalnya pada sebuah flat lingkungan militer & agen Soviet dan Jerman Timur tidak jauh menurut markas KGB cabang Dresden pada Angelikastraße Nomor 4. “Periode kariernya ini paling samar. Tugas primer Putin & kolega-koleganya disebutkan sekadar mengumpulkan kliping-kliping media cetak & menghasilkan segudang kabar yg kurang berguna,” tulis jurnalis Amerika berdarah Rusia, Masha Gessen pada The Man Without a Face: The Unlikely Rise of Vladimir Putin. Banyak cerita mengenai Putin yg belum terkonfirmasi kebenarannya. Salah satu pada antaranya merupakan keterlibatan Putin & koleganya, Vladimir Usoltsev, pada menebar aksi teror pada daerah-daerah Jerman Barat yg acap dilakukan grup agresif kiri Baader-Meinhof-Gruppe (Faksi Tentara Merah/FTM). Putin yg mengkoordinir KGB & FTM. “Banyak aktivitasnya (Putin) yg diremehkan mantan ketua Stasi (Dinas Intelijen Jerman Timur) Markus Wolf. Hal ini sebenarnya buat menutupi (dugaan) keterlibatan Putin pada mendukung teroris Faksi Tentara Merah. Seringkali para anggota grup itu bersembunyi pada Dresden lantaran minimnya agen intelijen Barat,” tutur jurnalis Inggris Catherine Belton pada kolom Politico, 20 Juni 2020. Putin jua berupaya menciptakan jaringan antara elite Stasi & KGB cabang Dresden dan militer Jerman Timur & Soviet. Di lalu hari, beberapa tokoh elite tadi punya dampak tersendiri bagi bundar terdalam Putin pada pemerintahan. “Orang-orang itu termasuk Sergey Chemezov, yg bertahun-tahun lalu memegang forum ekspor senjata & kini memimpin acara yg menyokong teknologi, & Nikolai Tokarev yg memimpin perusahaan jalur pipa negara, Transneft. Matthias Warnig, eks-perwira Stasi, sekarang sebagai direktur Nordstream yg menjalankan jalur pipa gas menurut Rusia ke Jerman melalui Laut Baltik,” tutur sejarawan Miami University Prof. Karen Dawisha pada Putin’s Kleptocracy: Who Owns Russia?.SITUS JUDI TERBAIK SLOT4D
Lima tahun pada Dresden beserta istrinya, Putin amat menikmati kota loka tugasnya. Kehidupan keduanya pada Dresden ibarat “surga” bila dibandingkan menggunakan pada Moskow atau Leningrad. “Jalan-jalan pada Dresden begitu bersih. Penduduk terbiasa membersihkan ventilasi mereka seminggu sekali. Aparat-aparat Jerman Timur jua menerima honor lebih akbar menurut orang-orang kami dicermati menurut bagaimana kehidupan mereka pada lingkungan kami,” ujar Putin. Namun, keadaan Dresden berubah menjelang runtuhnya Tembok Berlin. Euforia reunifikasi Jerman pada warga berubah jadi aksi-aksi demonstrasi ke beberapa tempat kerja pemerintahan Jerman Timur & para sekutunya, termasuk markas KGB. Pada lima Desember 1989, massa yg menggeruduk markas Stasi hendak melanjutkan aksinya ke markas KGB. Aksi itu didahului sekelompok mini demonstran yg “memata-matai” lebih dulu ke muka gerbang markas KGB. Sejumlah penjaga bersenjata KGB masuk ke pada gedung sesudah menggembok gerbang. Putin pun mengontak komandan unit tank Soviet, yg memang ditempatkan pada Dresden, buat meminta proteksi. “Dan aku menerima jawaban: ‘Kami nir mampu melakukan apapun tanpa perintah menurut Moskow. Dan Moskow bungkam,’” istilah Putin mengingat masa itu. Setelah memerintahkan para koleganya buat memilah berkas-berkas KGB yg akan dibakar & disembunyikan, Putin memupuk nyali buat melabrak massa pada gerbang tempat kerja KGB walau tanpa proteksi. “Para penjaga seluruh bergegas masuk ke pada gedung. Namun sesudah itu tiba seseorang perwira bertubuh mini yg gelisah. Dia berseru pada massa: ‘Jangan coba-coba memaksakan diri merangsek ke properti ini. Para kamerad aku seluruh bersenjata, & mereka pada bawah perintah buat menggunakannya bila terpaksa’,” kenang Siegfried Dannath, galat satu demonstran itu. Massa pun mundur kendati markas KGB belum sepenuhnya tanggal menurut ancaman. Dalam beberapa jam berikutnya, orang-orang terus diliputi kecemasan karena proteksi tidak kunjung tiba. “Setelah beberapa jam orang-orang militer kami akhirnya tiba jua. Dan massa sepenuhnya membubarkan diri. Namun perihal ‘Moskow bungkam’ – aku menerima firasat bahwa negara (Soviet) telah tidak lagi eksis, telah lenyap,” istilah Putin. Kekhawatiran Putin tidak keliru. Sepulangnya ke Leningrad dalam awal 1990, kota itu telah berganti nama lagi jadi St. Petersburg. Itu sebagai satu perindikasi Soviet berada pada titik nadir yg bakal membuatnya senasib menggunakan Jerman Timur. Ditambah menggunakan peristiwa “Moskow bungkam”, syarat itu menciptakan Putin ingin mengundurkan diri menurut KGB, tetapi urung dilakoni.SITUS JUDI TERBAIK SLOT4D
Sambil menuntaskan pendidikan S3-nya pada Leningrad, Putin yg permanen aktif pada seksi Hubungan Internasional KGB bertugas mencari calon-calon rekrutan KGB pada lingkungan akademisi. Di kampus itu jua beliau bereuni menggunakan mentornya, Profesor Sobchak, yg telah menjabat menjadi walikota St. Petersburg. Putin kemudian menentukan resign menurut KGB dalam 20 Agustus 1991 buat ikut Sobchak. Keputusannya terdorong sang sikapnya yg menolak upaya perebutan kekuasaan grup SCSE, Komite Darurat Negara pimpinan Gennady Yanayev, yg ingin menumbangkan Mikhail Gorbachev. “Seiring dimulainya perebutan kekuasaan, aku pribadi merogoh keputusan buat pada pihak mana aku berdiri. Komunisme merupakan jalan gelap yg jauh menurut arus primer peradaban,” ujar Putin. Putin menentukan jalan politik menggunakan sebagai penasihat interaksi internasional bagi Walikota Sobchak sampai 1996. Jalan Putin ke Kremlin pun mulai terbuka. Berawal menurut menduduki jabatan deputi ketua Departemen Pengelola Properti Kepresidenan sampai 1997, dilanjutkan menggunakan Deputi Kepala Staf Presiden Boris Yeltsin sampai 1998, Putin kemudian dianggap sebagai Direktur FSB, galat satu dinas intelijen pecahan KGB, sampai 1999. Kedekatannya menggunakan Yeltsin jua memuluskan kariernya sampai jadi deputi perdana menteri. Pada Agustus 1999, Putin terpilih jadi perdana menteri Rusia. Saat Yeltsin mengundurkan diri empat bulan berselang, Putinlah yg dipilih jadi pejabat presiden. Ia resmi sebagai presiden baru sesudah melewati pemilu Juni 2000 menjadi calon independen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar