Legenda Koboi Billy the Kid Gagal Raih Pengampunan
SITUS JUDI TERBAIK SLOT4D
TEMPO Interaktif, London - Koboi kenamaan Billy the Kid tidak bakal mendapat pengampunan karena membunuh seorang sheriff pada 1878. Pasalnya, tidak cukup bukti untuk mengampuni Billy the Kid yang tewas 130 tahun lalu.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur New Mexico Bill Richardson, Jumat (31/12). Richardson diminta mengampuni bandit terkenal abad 19 tersebut untuk memenuhi janji dengan balasan sebuah testimoni di sidang.
Richardson mengatakan kepada televisi di Amerika Serikat bahwa nama Billy the Kid tidak akan dibersihkan terkait sekitar 27 pembunuhan yang dituduhkan kepada Billy the Kid.
Billy the Kid ditembak mati setelah kabur dari penjara pada 1881. Ia tewas di usia 21 tahun.
Sebelumnya, pengacara dari Albuquerque, Randi McGinn, mengampanyekan pengampunan untuk Billy the Kid. McGinn mengatakan Gubernur Teritorial New Mexico, Lew Wallace, saat itu telah berjanji kepada Billy the Kid bahwa Billy the Kid akan dibebaskan jika bersaksi dalam sidang pembunuhan yang melibatkan tiga orang terdakwa.
Richardson sendiri meninggalkan jabatannya di akhir 2010. Ia diminta untuk mempertimbangkan pengampunan kepada Billy the Kid sebelum turun.
Namun, Richardson menolak mengampuni Billy the Kid “karena tidak ada kesimpulan akhir dan adanya ambiguitas sejarah mengenai bagaimana Wallace mengingkari janjinya”.
Billy the Kid dikenal sebagai salah satu penembak paling berbahaya di Amerika. Ia lahir di New York dan pindah ke Colorado bersama ibu dan saudaranya ketika ayahnya meninggal.
Billy the Kid menjadi salah satu buron dan penjahat paling ditakuti di Amerika. Ia diduga membunuh 21 orang, meski ada yang menyebut jumlahnya mencapai 27 orang.
Billy the Kid ditangkap Sheriff Patrick Floyd Garrett. Billy the Kid diadili pada 1878 dan divonis hukuman gantung. Namun ia kabur dari penjara pada 30 April 1881. Ia akhirnya bisa disergap dan dibunuh Garrett pada 14 Juli 1881.
SEJARAH; Perampokan Perdana Koboi Bandit Legendaris
Perampok legendaris pada zaman koboi di Amerika Serikat, Jesse James, merampok bank pertamanya di Gallatin, Missouri, Amerika Serikat. Jesse adalah pentolan James-Younger Gang, yang merampok banyak bank, kereta api, dan kereta kuda.
Jesse dan saudaranya, Frank James, awalnya gerilyawan Pasukan Konfederasi, yang kalah dalam perang sipil Amerika. James bersaudara menjadi buron karena diduga kerap menyiksa tentara lawan.
Petualangan Jesse berakhir pada 3 April 1882. Terjepit oleh penegak hukum, Jesse dibunuh anggotanya sendiri, Robert Ford, yang berharap mendapat hadiah karena membunuh bosnya, yang merupakan buron nomor wahid.
Billy the Kid
Foto Billy the Kid dilelang
Foto Billy the Kid, sosok legendaris Amerika zaman Wild West, terjual dengan harga $2,3 juta dalam lelang di Denver, negara bagian Colorado, Amerika Serikat.
Foto kuno tersebut digambarkan sebagai satu-satunya foto Billy the Kid yang dipastikan otentik.
Foto tersebut diyakini dibuat pada tahun 1879 atau 1880 di kawasan Fort Sumner, New Mexico.
Si jago tembak tampak mengenakan baju lusuh dan topi, menatap kamera sambil memegang senapan Winchester.
Foto tersebut dibeli oleh kolektor pribadi William Koch.
Harga $2,3 juta (hampir Rp20 miliar) yang dibayarkan dalam lelang tersebut enam kali lipat dari taksiran harga, kata juru bicara lelang Melissa Mckracken.
Anarki
Billy the Kid memberikan foto tersebut kepada seorang teman, Dan Dendrick, dan keluarga Dendrick kemudian menyimpannya.
''Hanya ada satu foto Billy the Kid, dan saya rasa itulah sebabnya potret ini menarik imajinasi orang,'' kata Mckracken.
Residivis Billy the Kid diyakini lahir di New York, tapi pindah ke Colorado dengan ibu dan saudara-saudara laki-lakinya ketika ayahnya meninggal.
Dia kemudian terjun ke dunia kejahatan pencurian dan berbagai pelanggaran hukum lain.
Atas ulahnya tersebut, dia kemudian menjadi buron di beberapa negara bagian di belahan utara AS dan juga Meksiko utara.
Dia diduga membunuh 21 orang, namun beberapa sumber menyebutkan angka 27.
Billy the Kid ditangkap dan dijatuhi hukuman gantung atas pembunuhan seorang sheriff pada tahun 1878. Dia berhasil kabur, namun dia akhirnya tewas di tangan orang yang memburunya, Sheriff Patrick Floyd Garrett, pada 14 Juli 1881.
Gunfight at the OK Corral
Quote:
Melongok Legenda Tombstone
SITUS JUDI TERBAIK SLOT4D
Arizona sejak dulu sangat kental dengan suasana wild west-nya. Karena itu, negara bagian ini dijuluki The Most Western in The West. Wartawan Jawa Pos RUKIN FIRDA merasakan suasana tersebut di Kota Tombstone, kota di tenggara yang berbatasan langsung dengan Meksiko.
Tombstone melegenda setelah terjadi adu tembak antara US Marshall (penegak hukum Amerika Serikat) Vigil Earp dan saudaranya, Wyatt Earp, melawan kelompok bandit pimpinan Ike Clanton pada 26 Oktober 1881. Kisah bentrok yang kemudian dikenal sebagai OK Corral Gunfight menjadi presentasi keras dan liarnya kehidupan di wilayah barat AS saat itu.
Hollywood bahkan sudah memfilmkan legenda tersebut dengan judul Tombstone yang dibintangi Kurt Russel sebagai Wyatt Earp dan Val Kilmer sebagai Doc Holiday. Saat ini Tombstone menjadi salah satu tujuan wisata utama Arizona. Suasana kota tetap dibiarkan persis dengan situasi pada 1880-an saat legenda OK Corral Gunfight terjadi.
Tombstone berjarak tiga jam perjalanan bermobil dari ibu kota negara bagian Arizona, Phoenix. Satu-satunya cara menuju kota itu adalah dengan bermobil. Tidak ada kendaraan umum dengan rute menuju kota yang awalnya area tambang perak tersebut.Perjalanan menuju Tombstone dari Phoenix sudah menyajikan atraksi panorama keindahan alam tersendiri. Setelah lepas Kota Scottsdale, hampir sepanjang perjalanan tersaji pemandangan hamparan gurun di kanan kiri jalan. Pada horizon setiap gurun terlihat pegunungan yang amat jauh.
Hamparan gurun di kiri kanan jalan tersebut sedikit terpotong ketika perjalanan sampai di Kota Tucson. Kota tersebut sebenarnya juga kental dengan suasana wild west-nya. Namun, kota itu lebih terkesan modern. Melewati Tucson, sajian panorama membentangnya gurun kembali terlihat. Dan begitu sampai di Tombstone, suasana wild west benar-benar terasakan.
Yang bisa jadi jarang ditemukan di tempat lain di AS adalah menu makanan berbahan utama daging kerbau. Rasanya lebih gurih dibanding daging sapi, namun tidak berlemak, tidak berserat, dan tidak berurat.
Saat tiba di kota itu, kita disambut pertokoan dengan lantai kayu dan beratap rendah, persis yang tergambar pada film-film koboi garapan Hollywood. Di musim liburan, wisatawan yang berkunjung ke Tombstone bahkan mengenakan pakaian ala wild west. Yang lelaki bertopi khas koboi, bercelana jins, dengan sepatu boot. Sementara yang perempuan bergaun lebar dan rangkap ala Victorian.
Untuk menghibur para wisatawan, beberapa restoran menyajikan drama dengan adegan baku tembak di halaman belakangnya. Kalau mau melihatnya, kita harus makan di restoran tersebut. Karena tujuannya menghibur, meski terdengar aksi kekerasan dan bunyi dar-der-dor, cerita tersebut cenderung lucu.
Yang paling ditunggu tentu saja "rekonstruksi" kisah legendaris OK Corral Gunfight. Rekonstruksi tersebut dilakukan di tempat aslinya, yakni di salah satu jalan di Tombstone saat ramai pengunjung. Biasanya sekitar pukul 14.00.
Untuk keperluan tersebut, jalan ditutup untuk kendaraan bermotor. Hanya pengunjung, kuda, atau kereta kuda khas koboi yang diizinkan lewat. Suasananya persis era wild west.
Kejadian aslinya berlangsung sekitar pukul tiga sore pada 26 Oktober 1881. Konon dalam baku tembak tersebut terjadi 30 letusan hanya dalam waktu 30 detik.
Meski begitu, hanya tiga orang tewas dari kubu para bandit pimpinan Ike Clanton. Marshall AS Vigil Earp sendiri terluka di kaki. Vigil adalah kakak Wyatt Earp, deputi marshall legendaris. Saat baku tembak itu, Wyatt Earp ditemani sahabat baiknya, Doc Holiday, serta adiknya, Morgan Earp.
OK Corral Gunfight itu melegenda karena melambangkan perjuangan penegak hukum AS saat itu "para marshall dan sheriff" melawan gerombolan bandit. Setelah baku tembak itu, serangkaian pembunuhan terus berlangsung selama enam bulan.
Sebelum menyaksikan rekonstruksi OK Corral Gunfight, biasanya wisatawan mengunjungi gedung pengadilan. Gedung itu kini difungsikan sebagai museum.
Koleksi utama museum tersebut tentu saja benda-benda yang berkaitan dengan Earp bersaudara (Vigil, Wyatt, dan Morgan). Di antaranya replika pistol yang digunakan Wyatt Earp saat bentrok bersenjata melawan gerombolan bandit pimpinan Ike Clanton.
Sebagaimana sebuah legenda, kisah tentang Wyatt Earp dan OK Corral Gunfight tidak seluruhnya benar. Ada penambahan bumbu-bumbu penyedap yang mendramatisasi kisah tersebut. Namun, tetap saja sebagian besar warga AS menyukai kisah tersebut dan mengagumi Wyatt Earp.
"Setidaknya, kisah tersebut menunjukkan bahwa penegakan hukum perlu dilakukan dengan tegas untuk melawan penjahat," kata John Mohn asal Evansville, Kansas.
Ruang sidang di gedung tersebut juga tetap dibiarkan seperti aslinya. Hanya, di salah sudutnya disediakan video lengkap dengan televisi. Pengunjung bisa memilih menyaksikan rekaman suasana persidangan di masa wild west atau rekaman legenda OK Corral Gunfight. Caranya dengan memilih salah satu dari dua tombol di atas televisi.
Koleksi paling menarik museum tersebut justru berada di luar gedung, berada di sisi kiri belakang. Bentuknya adalah tiang gantungan untuk mengeksekusi terpidana mati. Yang ditampilkan saat ini hanya replikanya. Namun, panggung kayu, tiang, dan talinya dibuat semirip aslinya.
Yang asli dibakar pada 1912 setelah pemerintah negara bagian mengambil alih pelaksanaan hukuman mati dari pemerintah kota. Para pengunjung bisa mengenang bahwa tiang gantungan itu telah mengantarkan tujuh terpidana ke alam baka.
Cody dan Sitting Bull
Buffalo Bill Cody
Lahir dengan nama asli William Frederick Cody di Scott County, Iowa, 28 Februari 1845, dan meninggal 10 Januari 1917.
Ketika berumur 7 Tahun , William Cody mengikuti ayahnya hijrah ke Kansas
dimana ayahnya kemudian tewas dalam peristiwa perebutan wilayah yg disebut 'Border War'.
Ketika Pony Express didirikan pada musim semi tahun 1860, William dikenal
sebagai salah satu kurir penunggang kuda yg paling pemberani dan paling
cerdik.
Ketika Civil War pecah, William Cody menjadi scout dan guide untuk daerah
Arkansas dan Missourri bagian selatan.
Tahun 1863, William F Cody bergabung dengan 7th Cavalry di Kansas, mendapat beberapa medali penghargaan karena keberaniannya sebagai cavalry scout hingga perang saudara selesai.
Pada tahun 1867 dia menanda tangani kontrak dengan perusahaan kereta api ; Kansas Pacific Railway di Kansas bagian barat. William F Cody dikontrak sebesar 500 USD ( jumlah yg besar masa itu ) utk menyuplai daging bagi seluruh pekerja perusahaan yg sedang membangun rel kereta api di kawasan tsb.
Dalam 18 bulan berikutnya, William F Cody seorang diri berhasil membunuh
4280 Bison untuk bahan makanan para pekerja rel dan oleh karena itu dia
dijuluki " Buffalo Bill ".
Pada tahun 1868 sekali lagi William " Buffalo Bill " Cody bergabung dalam
ketentaraan sebagai scout dan guide. Setelah itu dia menjadi terkenal karena beberapa kali dipercaya mengawal dan membawa logistik pasukan melewati daerah2 berbahaya yg penuh dengan ancaman Indian, Jenderal Sheridan mengangkatnya sebagai komandan pasukan scout dan guide untuk pasukan 5th Cavalry dalam bertempur melawan Indian2 dari suku Sioux dan Cheyenne.
"Buffalo Bill" Cody kemudian tergabung dalam ekspedisi melintasi sungai2 di
Kanada antara thn 1868 - 1869. Kemudian hingga 1872 Cody bergabung dengan pasukan perbatasan bagian barat AS.
Tahun 1872 "Buffalo Bill" Cody terpilih sebagai anggota legislatif negara
bagian Nebraska. setelah satu periode sebagai anggota legislatif disana, Cody memasuki dunia entertaiment di Chicago.
Ketika pecah perang antara AS melawan konfederasi suku2 Indian Sioux, Cody kembali bergabung dengan 5th Cavalry sebagai Scout. Dalam 'Sioux War' di tahun 1876, Buffalo Bill Cody terlibat dalam pertempuran di Indian Creek dimana Buffalo Bill menjadi legendaris karena membunuh kepala suku Indian yg bernama " Yellow Hand " dalam pertarungan satu lawan satu menggunakan pisau.
Setelah Perang berakhir, Cody kembali memasuki dunia Entertainment dan di tahun 1883 mengadakan pertunjukan yg dikenal dengan nama " Wild West" dimana dirinya menjadi promotor sekaligus bintang utamanya.
Cody mengekploitasi pengalaman2nya selama menjadi scout dengan mengadakan pertunjukan2 live yg menghadirkan Indian2 asli dan mem-visualisasikan kehidupan keras wilayah Barat ( Wild West) kepada penonton2 di pantai Timur ( East Coast ) yg hidupnya sudah lebih modern.
Pada tahun 1886 ketenaran pertunjukan "Wild West" sampai ke Eropa dan William " Buffalo Bill " Cody mendapat kontrak untuk membawa semua anggota pertunjukannya keliling Eropa selama satu tahun pada tahun 1887
Bagi para pecinta sejarah Wild West William F Cody adalah legenda dan hero,
namun bagi para pecinta lingkungan hidup, William Cody dianggap sebagai
pioner dari punahnya populasi Bison di AS.
Quote:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar