SITUS JUDI TERBAIK SLOT4D
Lebih dari 1 milliar orang di China, dan negara-negara lain di seluruh dunia hari ini merayakan Tahun Baru Imlek dan menyambut pergantian tahun yang sudah dilakukan secara turun-temurun dari kebiasaan kuno yang dimulai sekitar 3.400 tahun yang lalu.
Tanggal Tahun Baru China, yang juga disebut Festival Musim Semi, berubah setiap tahun karena didasarkan pada kalender lunar. Sementara kalender Gregorian barat didasarkan pada orbit bumi mengelilingi matahari, China dan sebagian besar negara Asia menggunakan kalender lunar yang didasarkan pada orbit bulan di pada bumi. Tahun Baru China selalu jatuh berdekatan dengan bulan kedua setelah titik balik matahari dari musim dingin.
Kepercayaan Buddhisme dan Taoisme menambahkan warna baru kemudian untuk Tahun Baru China, namun perayaan Tahun Baru China sebenarnya jauh lebih tua usianya daripada kedua agama tersebut. Seperti kebanyakan masyarakat agraris pada umumnya, Tahun Baru China berakar pada perayaan Musim Semi. Tahun Baru China merupakan awal dari persiapan untuk musim tanam baru. Seluruh tujuan dalam sejarah penciptaan kalender dan pencatatan waktu adalah untuk memfasilitasi kegiatan pertanian. adalah penting untuk mengetahui kapan harus mengolah tanah dan menabur benih. Selain itu, kalender Cina kuno juga menjadi dasar untuk kegiatan agama, kegiatan dinasti, dan juga event sosial. Tulang-tulang Oracle yang bertuliskan catatan-catatan astronomi menunjukkan bahwa perayaan itu ada paling tidak sudah ada pada awal abad ke-14 SM, ketika Dinasti Shang berkuasa, namun ada juga yang percaya bahwa tradisi ini sudah dimulai sejak Kaisar Yao dan Shun (2.300 SM).
Nian yang legendarisPenggambaran Nian
Menurut legenda yang dituturkan secara turun temurun, asal mula Tahun Baru Cina dimulai dengan pertarungan melawan binatang mitos bernama Nian, yang memiliki tubuh banteng dan kepala singa. Diceritakan sebagai binatang buas yang hidup di pegunungan dan selalu berburu untuk mencari makan. Menjelang akhir Musim Dingin ketika tidak ada lagi makanan, Nian akan datang pada hari pertama saat Tahun Baru ke desa-desa untuk memakan ternak, tanaman, dan bahkan penduduk desa, terutama anak-anak. Untuk melindungi diri mereka sendiri, penduduk desa meletakkan makanan di depan pintu mereka pada awal setiap tahun. Orang desa percaya bahwa setelah Nian makan makanan yang mereka siapkan, Nian tidak akan menyerang orang lagi.
SITUS JUDI TERBAIK SLOT4DPenduduk desa selalu merasa ketakutan selama Musim Dingin, namun seiring berjalannya waktu, mereka mengetahui bahwa Nian yang ganas takut pada tiga hal, warna merah, api, dan kebisingan. Jadi ketika Tahun Baru akan tiba, penduduk desa mulai menggantung lentera merah dan pernak-pernik berwarna merah di jendela dan pintu. Mereka juga membakar bambu agar menimbulkan efek ledak untuk menakuti Nian. Sejak saat itu, Nian tidak pernah datang kembali ke desa. Menurut legenda, Nian akhirnya ditangkap oleh Hongjun Laozu, seorang biarawan Tao kuno, dan Nian menjadi tunggangan pribadi Hongjun Laozu.
💥💥💥Setelah Nian tertangkap, semua orang selalu mengulangi perayaan dan ritual yang digunakan untuk mengusirnya dahulu dan ritual itu diturunkan dari generasi ke generasi hingga akhirnya menjadi kebiasaan untuk merayakan Tahun Baru, lengkap dengan petasan, kebisingan dari alat musik dan berbagai nyanyian, serta warna merah dan tradisi itu terus bertahan hingga hari ini.
Perayaan yang sudah ada sejak zaman kunoPernak-pernik Imlek
Banyak perayaan modern pada hari ini yang jika ditelusuri akan sampai kepada perayaan kuno/lama, seperti kisah Nian yang legendaris. Jendela dan pintu dihiasi dengan potongan kertas warna merah dengan tema "keberuntungan" atau "kebahagiaan", "kekayaan", dan "umur panjang." Merah adalah warna dominan yang digunakan dalam perayaan Tahun Baru, juga melambangkan kegembiraan, kebajikan, kebenaran dan ketulusan. Pada panggung opera Tiongkok, wajah merah bercat biasanya menunjukkan sosok yang sakral dan baik, bahkan terkadang memerankan sosok seorang kaisar agung. Pada Hari Tahun Baru, orang-orang akan memberikan hadiah uang kepada teman, keluarga, dan kolega dalam amplop kertas merah (Angpao), dan juga melakukan kegiatan tradisional untuk menyalakan kembang api, membakar batang bambu dan petasan dan membuat suara sebanyak mungkin untuk mengusir roh-roh jahat seperti yang dilakukan untuk mengusir Nian.
Makan malam bersama saat malam tahun baru
Adat istiadat dan tradisi lain termasuk menghormati orang yang lebih tua, mengunjungi dan berkumpul ditempat anggota keluarga yang paling tua dan paling senior. Seringkali, malam sebelum Hari Tahun Baru Imlek merupakan kesempatan bagi keluarga-keluarga Tionghoa untuk berkumpul dan makan malam dan reuni tahunan. Juga menjadi salah satu praktek tradisional bagi setiap keluarga untuk membersihkan rumah secara menyeluruh sebagai perlambangan untuk menyapu bersih segala nasib buruk dan memberi jalan bagi keberuntungan agar masuk. Beberapa keluarga juga dapat mengundang tarian singa (Barongsai) sebagai ritual simbolik untuk mengantarkan Tahun Baru Cina serta mengusir roh-roh jahat dari tempat itu. Di banyak kota, ada pertunjukan dan tarian yang telah bertahan selama ribuan tahun, seperti upacara pemujaan surga yang dilakukan oleh para kaisar sepanjang sejarah di Beijing untuk berdoa bagi perdamaian dan kemakmuran negara.
SITUS JUDI TERBAIK SLOT4D
Itu yang makan malam bersama saat Imlek, Ada yang lebih sakral dari makan malam bersama biasa, namanya
yu sheng (鱼生): makan malam bersama dengan prosesi yang lebih detail.
Yu sheng ini sejenis salad yang terdiri dari beragam jenis makanan, seperti irisan sayur, ikan, mie, dll. Jadi semua bahan belum tercampur. Bumbu berupa saus wijen juga terpisah. Lalu peserta mengaduk sajian bersama-sama.
Ini yang membedakan dengan makan malam bersama biasa. Diutamakan menggunakan meja bundar, nggak wajib sih karena kalau keluarga besar yang banyak orang kan mau nggak mau menggunakan meja biasa. Meja bundar itu simbol mata angin dan kehidupan. Sebelumnya peserta saling memberikan selamat, standar lah
xin nian kuai le,
gong xi fa cai,
wan shi ru yi, dll. Lalu mulai prosesi pertama memeras lemon ke irisan ikan, terus menabur merica, lanjut menyiram saus wijen, sampai semua bahan tersaji di dalam satu wadah.
Nah,
step by step ada yang harus diucapkan. Saat memeras lemon bilang ini, saat menabur merica bilang itu, saat menyiram saus wijen bilang ini, dst. Pokoknya nanti terakhir bersama-sama bilang "lo hei, lo hei" sambil mengaduk.
Ini momen paling ditunggu anak-anak. Kapan lagi kan mengaduk bar-bar dengan mengangkat sumpit tinggi-tinggi sambil bercanda?
Makan deh bareng-bareng sampai habis.
😁
Tidak ada komentar:
Posting Komentar