Intelijen Uni Soviet Pernah Meneliti Tinja Mao Zedong
Poster propaganda Cina yg menampilkan sosok Joseph Stalin & Mao Zedong. (Sumber)Tinja atau kotoran merupakan sebutan buat zat residu yg dimuntahkan sang tubuh melalui anus. Tinja sendiri aslinya adalah kuliner yg zat-zat gizinya telah diserap habis sang saluran pencernaan. Bagi kalangan awam, tinja dicermati menjadi benda yg menjijikan & nir berguna. Tetapi lain halnya bagi Joseph Stalin & tim ilmuwannya. Bagi mereka, tinja mampu sebagai asal liputan yg berharga. Saat Uni Soviet masih diperintah sang Joseph Stalin, badan intelijen Uni Soviet diketahui pernah mengoperasikan laboratorium misteri buat meneliti tinja milik orang yg sedang mereka mata-matai. Informasi tentang proyek misteri ini pertama kali diungkap sang Igor Atamanenko - bekas agen misteri Uni Soviet - dalam tahun 2016. Mao Zedong selaku pemimpin Cina sebagai keliru satu tokoh yg tinjanya pernah diperiksa sang Uni Soviet. Saat Mao berkunjung ke ibukota Uni Soviet dalam penghujung tahun 1949, agen misteri Uni Soviet secara membisu-membisu mengambil & menganalisa tinja Mao agar mereka mampu mengetahui syarat terbaru Mao.
Lavrentiy Beria (kiri) waktu beserta Joseph Stalin. (Sumber) Meskipun terdengar aneh & menjijikan, terdapat alasan yg relatif logis mengapa menyelidiki tinja dipercaya menjadi cara yg efektif buat mengetahui jalan pikiran orang lain. Alasan pertama merupakan lantaran pada masa itu, teknologi buat menyadap & merekam bunyi secara membisu-membisu masih belum semaju sekarang. Jadi intelijen Uni Soviet wajib mencari alternatif agar mampu mengorek liputan menurut pihak yg sedang mereka mata-matai tanpa ketahuan. Alasan ke 2 merupakan lantaran tinja dipercaya menyediakan liputan krusial yg mampu dimanfaatkan sang ilmuwan & anggota intelijen Uni Soviet. Seperti yg kita memahami, tinja aslinya merupakan residu-residu kuliner output pencernaan yg telah nir diharapkan sang tubuh. Saat tinja dibuang keluar tubuh melalui anus, tubuh pula turut membuang senyawa kimia residu-residu metabolisme tubuh. Manusia menggunakan syarat fisik, mental, & konduite harian yg tidak sinkron akan membentuk kadar senyawa kimia yg tidak sinkron pula. Hal itulah yg dijadikan patokan sang kalangan ilmuwan yg terlibat pada proyek misteri ini. Dengan menganalisa poly sedikitnya senyawa-senyawa kimia eksklusif pada tinja, mereka lalu mampu menciptakan citra tentang bagaimana sifat orisinil orang tadi. Sebagai contoh, apabila seorang mempunyai kadar asam amino triptofan yg tinggi pada tinjanya, maka itu berarti orang tadi mempunyai kepribadian yg tenang & gampang didekati. Tetapi apabila seorang mempunyai tinja menggunakan kadar potasium yg rendah, maka itu berarti orang tadi mempunyai sifat gampang gelisah & kerap mengalami kasus sulit tidur / insomnia. Faktor Cina Cina adalah negara super besar yg bertetangga menggunakan Uni Soviet pada sebelah selatan. Saat Stalin tengah berkuasa, Cina tengah dilanda perang saudara antara pasukan Kuomintang (KMT) yg berhaluan nasionalis melawan pasukan Partai Komunis Cina (PKC) yg berhaluan komunis & dipimpin sang Mao Zedong. Memasuki akhir tahun 1949, kubu PKC berhasil menguasai sebagian akbar daerah Cina daratan sebagai akibatnya Cina semenjak itu berubah sebagai negara komunis.
Intelijen Uni Soviet Pernah Meneliti Tinja Mao Zedong Mao Zedong & Joseph Stalin. (Sumber) Stalin sendiri sebenarnya sempat berbicara menggunakan Mao pada gedung pemerintahan Kremlin nir usang selesainya Mao datang pada Moskow. Tetapi lantaran Stalin & Mao sehabis itu nir lagi saling berbicara sampai beberapa hari lalu, Mao pun merasa gusar. Saat Stalin akhirnya balik terlibat pembicaraan menggunakan Mao, Mao meminta pada Stalin agar Uni Soviet bersedia menaruh donasi uang & teknologi pada Cina. Tidak diketahui seberapa akbar impak output penelitian tinja Mao terhadap cara Stalin meladeni Mao. Yang jelas, dalam bulan Februari 1950 Stalin & Mao akhirnya setuju buat menandatangani perjanjian kerja sama. Lewat perjanjian ini, Uni Soviet akan menaruh donasi senilai total 300 juta dollar pada Cina pada jangka saat lima tahun. Sebagai gantinya, Uni Soviet boleh memakai Pelabuhan Lushun & jalur rel Changchun yg terletak pada Cina timur.
TAMATNYA PROYEK TINJA UNI SOVIET Tahun 1953, Stalin tewas dunia. Nikita Khrushchev lalu terpilih sebagai pemimpin Uni Soviet yg baru. Selama memimpin Uni Soviet, Khrushchev berusaha buat menghilangkan seluruh jejak peninggalan Stalin pada Uni Soviet. Proyek penelitian tinja ini lantas turut terkena imbasnya. Di masa pemerintahan Khrushchev, proyek misteri ini dihentikan & laboratorium proyek ini ditutup. Di luar Uni Soviet, proyek misteri ini diyakini sebagai penyebab mengapa Kim Jong Un selaku pemimpin Korea Utara bersikap begitu protektif akan tinjanya sendiri. Pasalnya kendati Uni Soviet telah usang runtuh, nir menutup kemungkinan jibila proyek misteri ini permanen dijalankan sang pihak-pihak lain. Untuk mengantisipasinya, Kim Jong Un pun mempunyai norma membawa toilet eksklusif yg mampu dipindah-pindah setiap kali beliau bepergian. - © Rep. Eusosialis Tawon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar