Sejarah Penemuan Minyak Bumi Pertama di Arab Saudi

Sejarah Penemuan Minyak Bumi Pertama di Arab Saudi




 Enam tahun sehabis didirikan, Arab Saudi menemukan ladang minyak akbar yg mendongkrak syarat ekonomi & politik.

SITUS JUDI TERBAIK SLOT4D

Sekali saat dalam tahun 1933, Menteri Keuangan Arab Saudi Abdullah ibn Sulayman, dibentuk kesal sang perkataan imam masjid primer Riyadh, Syekh Ibn Nimr. Saat mengungkapkan khotbah salat Jumat, oleh imam mengutip galat satu ayat Al-Qur'an mengungkapkan pesan implisit yg seakan melarang Muslim bekerja sama menggunakan orang non-Muslim. Bagi Abdullah, pernyataan ini dipercaya menghalangi langkahnya yg ingin menjalin kolaborasi menggunakan orang-orang pada Barat buat kemajuan negara. Ia lantas menimpali ucapan Ibn Nimr. Sebagaimana dikisahkan Madawi Al-Rasheed pada A History of Saudi Arabia (2012: 88), Abdullah berujar yg pada dasarnya menyebut bahwa Muslim boleh saja bekerja sama menggunakan non-Muslim selama nir mengganggu akidah. “Untukmu agamamu & untukku agamaku,” kata Abdullah mengutip galat satu ayat Al-Qur'an. Beberapa bulan sehabis itu, Abdullah menjalin kolaborasi eksplorasi minyak menggunakan perusahaan Amerika Serikat, Standard Oil of California (SOCAL). Dari sini, masih mengutip Madawi, dimulailah sebuah proses yg nir hanya membawa peningkatan jumlah non-Muslim, namun pula dimulainya bepergian panjang transformasi pada Arab Saudi. Sebagai negara yg baru berdiri, penekanan primer Arab Saudi merupakan berusaha mempunyai kontrol & dominasi atas tanah dan asal daya alam buat memberitahuakn kedaulatan negara. Dalam hal ini dominasi asal air, bukan minyak, sebagai perhatian primer Saudi dalam awal-awal berdiri. Pasalnya, air menjadi asal kehidupan sulit didapatkan. Negara yg didirikan sang Raja Abdulaziz Al-Saud dalam 1932 ini secara geografis berada pada posisi yg kurang menguntungkan. Seluruh daerahnya didominasi gurun yg kemarau kerontang. Kondisi ini menciptakan Arab Saudi sempat tercatat menjadi galat satu negara yg relatif miskin.

Merujuk yg disampaikan Toby Craig Jones pada Desert Kingdom: How Oil and Water Forged Modern Saudi Arabia (2010), para pemimpin Saudi tahu bahwa kekayaan politik mereka terkait menggunakan kontrol air. Jika air tersedia, maka produksi pertanian bisa berjalan & negara akan menerima poly pendapatan. Pembangunan bisa berjalan & warga diuntungkan. Sejak tahun 1930, Abdulaziz telah melakukan pencarian atas eksistensi air menggunakan meminta donasi Charles R. Crane, filantropis berdari Alaihi Salam. Crane lantas menyuruh anak buahnya, seseorang pakar geologi bernama Karl Twitchell yg sangat berpengalaman membentuk infrastruktur pada Yaman, buat memimpin proyek ini. Penelusuran dimulai berdasarkan daerah barat. Twitchell melakukan analisis lapangan & pengeboran sumur air yg dilakukan selama berbulan-bulan. Namun, seluruh loka yg telah dilubangi mata bor nir terdapat satupun yg mengeluarkan air. Kegagalan ini semakin memperkuat argumen bahwa daerah Saudi memang ditakdirkan buat kekurangan air.SITUS JUDI TERBAIK SLOT4D 

Meski demikian, Abdulaziz nir menyerah. Ia konfiden bahwa pada daerah kekuasaanya tersimpan asal daya alam yg melimpah. Bahkan nir hanya air, namun pula minyak. Keyakinan ini mengacu dalam liputan bahwa daerah tetangganya pada Persia telah menemukan minyak. Alhasil, dalam akhir 1931 beliau mengontrak Twitchell buat ke 2 kalinya. Tugasnya sekarang merupakan mencari kemungkinan minyak pada daerah timur Saudi. Tugas baru Twitchell inilah yg membawa Arab Saudi bertemu pertama kali menggunakan perusahaan Alaihi Salam yg berkiprah pada bidang perminyakan, SOCAL. Kelak, SOCAL bermetamorfosis sebagai California Arab Standard Oil Company (CASOC), cikal bakal Saudi Arabian American Oil Company (ARAMCO)—galat satu perusahaan minyak terbesar & tersukses pada global. Menjadi Negara Petro Dollar Pada 29 Mei 1933, Kerajaan Arab Saudi secara resmi menjalin kerjasama menggunakan SOCAL buat pencarian minyak. Ini mempunyai urgensi yg sangat bertenaga lantaran Saudi kala itu terancam bangkrut dampak terjadi penurunan kas negara menjadi imbas berkurangnya jumlah peziarah yg datang. Menurut Naief M. Almtairi pada thesisnya berjudul “Development of Oil and Societal Change In Saudi Arabia” (1985), dominan pendapatan Arab Saudi dalam tahun 1930-an berdari berdasarkan kedatangan para peziarah berdasarkan semua global. Ketika depresi ekonomi menghantam, kunjungan peziarah ke Makkah & Madinah buat umroh ataupun haji menurun drastis. Jika dalam tahun 1930 masih ada 100 ribu peziarah, maka 3 tahun lalu secara berturut-turut hanya masih ada 20 ribu peziarah. Akibatnya, Saudi pun wajib memutar otak menggunakan mencari asal penghasilan lain. Dan eksplorasi minyak merupakan asa satu-satunya. Pada akhir 1933, dimulailah operasi pencarian minyak pada timur Saudi. Tim geologi Alaihi Salam pimpinan Max Steineke dikirim buat melakukan pengeboran. Mereka dibantu sang penduduk lokal yg paham syarat lapangan bernama Khamis bin Rimthan. Namun, sehabis beberapa tahun hasilnya lagi-lagi nihil. Pencarian minyak baru dilanjutkan dalam tahun 1935.SITUS JUDI TERBAIK SLOT4D 
Sejarah Penemuan Minyak Bumi Pertama pada Arab Saudi Pada tiga Maret 1938, sempurna hari ini 84 tahun silam, para pakar geologi yg melakukan pengeboran berhasil menemukan ladang minyak pada Arab Saudi buat pertama kalinya. Temuan ini pula berhasil mencatatkan rekor menjadi ladang minyak mentah terbesar pada global waktu itu. Sekaligus meyakinkan para peneliti bahwa masih poly ladang minyak lainnya yg belum terungkap. Pengelolaan ladang minyak yg dianggap menjadi “sumur kemakmuran” itu kentara menciptakan Arab Saudi berhasil menerima laba poly. Bahkan sebagai agunan asal keuangan Saudi pada masa mendatang. Istana raja bisa berdiri glamor & megah. Kota-kota baru berhasil dibangun. Kesejahteraan warga meningkat. Air yg semula langka bukan lagi sebagai persoalan. Dengan uang & donasi teknologi, air mampu didapat menggunakan mudah. Dalam perjalanannya, minyak nir hanya membentuk laba ekonomi, namun pula membawa kekuatan politik yg akbar . Keberadaan minyak sukses membawa Saudi ke pada rangkaian hubungan politik & ekonomi dunia yg membentuknya sebagai negara modern. Dan berkat minyak pula, Saudi mengamankan dukungan ekonomi & politik berdasarkan negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat.

Baca selengkapnya di artikel "Sejarah Penemuan Minyak Bumi Pertama di Arab Saudi", https://tirto.id/gpxG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar